Cara Jitu Foto Makanan Gunakan Hape


Menata subjek dan komposisi foto

Untuk pemula coba gunakan teknik “Rule of Third”. Dalam teori ini bidang foto dibagi menjadi tiga bagian sama besar baik secara vertikal maupun horisontal sehingga memiliki 9 bagian yang sama besar. Dengan pembagian ini, akan ada 4 titik temu. Menurut teori desain, saat melihat gambar, mata secara natural lebih tertuju pada titik-titik tersebut dibandingkan pada titik tengah foto. Bukan jaminan menggunakan teori ini, tetapi ini adalah modal dasar untuk membuat komposisi yang enak dilihat sebelum intuisi kita benar-benar terlatih dengan baik. Kemudian lakukan persiapan subjek/makanan yang akan dipotret. Meski teknik fotografi yang dipakai bagus, tapi jika makanannya tidak ditata dengan menarik, tentunya hasilnya juga kurang baik. Saat menata makanan, kebersihan sekeliling makanan tersebut harus diperhatikan. Lalu gunakan props (penghias) seperti taplak, peralatan makan, dan dekorasi lain yang dapat melengkapi makanan.

Lighting / Pencahayaan

Pencahayaan yang baik untuk food photography biasanya adalah pencahayaan yang lembut, biasanya didapatkan dengan sumber cahaya yang berukuran besar, misalnya cahaya dari jendela di pagi atau sore hari. Jika mengunakan perangkat tambahan bisa menggunakan reflektor kecil untuk membantu mengisi cahaya pada makanan.
Jika dilakukan pada malam hari sebaiknya gunakan cahaya yang tidak terlalu gelap atau manfaatkan ambience dari situasi tempat pengambilan gambar. Arah pencahayaan juga harus diperhatikan, hindari mengarahkan cahaya dari depan, cobalah dari sisi kanan atau kiri sehingga bentuk dan detail dan tekstur dari makanan lebih terlihat.

Peralatan

Peralatan fotografi yang mendukung antara lain tripod, lensa makro untuk menangkap detail makanan yang berukuran kecil, flash, dan papan reflektor untuk memantulkan cahaya untuk mengisi daerah bayangan.

Setting kamera

Bagi yang belum belajar dasar fotografi, mode auto bisa digunakan secara maksimal, akan tetapi jauh lebih baik gunakan mode manual sehingga kita bisa mengatur segala yang terkait degang ISO, Speed, Diafragma (biasanya default jika smartphone). jika pada cahaya cukup gunakan iso rendah misalkan iso 100 dengan speed bisa dinaikan rata-rata diatas 100 …Jika cahaya kurang bisa gunakan iso tinggi akan tetapi akan ada masalah muncul yaitu noise, ini bisa di antisipasi dengan teknik pencahayaan seperti yang diatas sudah di jelaskan.

Sudut pengambilan

Seindah dan semenarik makan yang kita foto, akan terlihat biasa jika sudut ambil foto makanannya kurang baik. Cobalah berbagai angle untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan menarik. Sudut foto dengan kemiringan 45 derajat dari berbagai sumber bisa dijadikan awal sudut pengambilan foto makanan. atau memanfaatkan Depth of field – DOF. DOF adalah ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Depth of Field (DOF) yang lebar berarti sebagian besar obyek foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai obyek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.
Tambahkan Proses Editing
banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk edit hasil akhir, pastikan tidak menghilagkan proses tips yang sudah disebutkan di atas.
Mudah-mudahan tips-tips singkat ini dapat membantu kita semua. Meningkatkan kreatifitas, ide, skill, dan tentunya semangat utk belajar bareng! Salam Photography!

Leave a Reply